Minggu, 11 Juni 2017

Alhamdulillah Ceplok Telor

Alhamdulilllaaaaaah... Rabu, 31 Mei 2017 lalu merupakah hari yang bersejarah *tsah

Duh perasaannya campur aduk (engga ding campur aduknya udah kemarin). 
Seumur-umur nggak ngerasain deg-deg an kaya mau ujian dihadapan 3 penguji ini. Pas dulu masuk ruang operasi untuk pertama kali, perasaan nggak terlalu takut soalnya yakin nanti dibius wkwk. Bukan hanya soal ruangan yang kecil dan perasaan terintimidasi lainnya, 

tapi-tapi-tapi 


berjam-jam sebelumnya itu lho. Perasaan insecure parahh.

Deg-degannya  nggak terkendali. Mau chill tapi takut kebablasan. Mau belajar tapi belajar apa sih? Teori? Rasanya kalau belajar tapi kok tambah belajar tambah banyak deh yang rasanya belum dibaca *bodor*.  Skripsi dibaca bolak-balik dan semakin ngeri karena menemukan beberapa kesalahan dan typo, astaga...
Tanya-tanya teman nggak membantu karena kalau ditanya "sidang ditanya apa aja sih?" jawabnya "ya banyak, aku waktu itu sama penguji utama satu halaman bolak balik daftar pertanyaanya," matek. Aku mencoba menanya-nanyai diriku sendiri, tapi rasanya  nggak sampai segitu banyaknya. Apa sih yang bisa ditanya-tanyain dari skripsiku ini? Di kampusku memang tidak ada ujian kompre hehe, katanya kalau yang ada, mereka biasanya fokus ke kompre. Tapi teteup aja, aku makin pusing karena nyoba ngeramal pertanyaan-pertanyaan apa yang mungkin keluar. 

Setelah jumpalitan mulai dari bikin presentasi sampai ngeramal pertanyaan, akhirnya sampai ke titik pasrah, Ya Allah, berdoa mohon dilancarkan sudah, mohon dikuatkan sudah (pasalnya ujian pukul 13.00 di bulan ramadhan wk), kali ini yang terakhir mohon ditenangkan hati. Percuma banget udah A-Z tapi nanti deg-degannya bikin tremor dan lupa semuanya wk. Mau dibantai, mau diapain, insyaAllah kalau tenang, setidaknya bisa jawab, nggak blank

Malam sebelum ujian merem-melek kaya orang linglung. Rasanya semua campur aduk. Terdengar lebay, tapi iya beneran bingung saking ngelakuin apa-apa nggak sadar sebelum ini. Bahkan aku merasa bingung mengatur perasaan. Apakah aku harus waspada? chill? takut? senang? biasa aja? LOL

Pelan-pelan aku mencoba nggak fokus pada hari besok dan nebak-nebak pertanyaan lagi. Godaan meramal+mengkhawatirkan hari esok itu kaya berhembus terus-terusan. Sampai bingung mau mikir apa, supaya pikirannya nggak ke sana, gimana caranya. Harus ada satu trigger yang kuat, harus cukup kuat agar bisa teralihkan pikirannya dari besok. Tapi aku sadar betul, sifatnya nggak boleh melenakan. Bahaya tuh kaya seminar kemarin. Belajar dari pengalaman saat seminar, persiapan jasmani dan rohaniku nggak terlalu bagus. Aku lalai menjaga makan sehingga kumat tipes H-beberapa hari seminar.

Akhirnya... setelah merem melek itu,  ingat sama mantra  yang dikasih Ibu sewaktu aku kelas 4 SD. Aku ingat, sampai dibikinin pin doff gitu bertuliskan mantra ini. Selama bertahun-tahun aku masih kurang ngerti sama kegunaan mantra ini, sampai hari itu.


Take it easy

Sebelumnya aku nggak benar-benar mengerti esensinya. Apakah menggampangkan? Apakah chillin dalam menghadapi masalah? Tapi ketika memikirkan mantra itu, dan memikirkan maknanya,  kekhawatiranku sedikit berkurang.

Take it easy, hidupmu masih panjang, apapun yang terjadi besok, kamu udah berusaha maksimal.
Take it easy, besok cuma bagian kecil dari perjalanan hidupmu. Akan ada yang lebih besar nanti di perjalanan selanjutnya.
Take it easy, udah disiapin baik-baik.  Ini bagian dari langkah majumu. Kamu tinggal menjalani, hasilnya serahkan ke Allah.

Tiba-tiba kepikiran aja kaya gitu, dan baru deh bisa tidur. hehehe.
Rasanya benar-benar udah deh udah.

Besoknya alhamdulillah bisa tenang mengulang latihan presentasi, dan selanjutnya, dan selanjutnya,


btw, pernah ikut kajian yang di situ dijelaskan keutamaan istighfar, salah satunya diberi ketenangan hati dan kemudahan urusan, kurang lebih seperti yang dipaparkan di blog ini. Yah, hasil ujian mungkin tidak sempurna, tapi hari itu aku belajar banyaaaaak banget hal, dan aku benar-benar bersyukur. Pelajaran yang nggak hanya berhenti hari itu, tapi insyaAllah bisa aku bawa buat bekal hari-hari selanjutnya.


Terima kasih yang kemarin sudah mendoakan dan menyemangati, semoga amal baik berbalas yang baik ^^
KKN Lebakherang

Sasindo 13 +/-
Berhubung ponsel entah kemana, nggak bisa sertakan buanyak foto lain.
Semoga yang sedang revisi (seperti saya) dilancarkan urusannya, begitu pula yang sedang proses menuju pendadaran. Aamiin...


Salam


Anisah




2 komentar:

  1. Waduh, selamat yaaa<3 Baca ini jadi ikut deg-degan hahah. Padahal KKN aja belom:(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Tiaaa lama banget ga bersua :)) wkwk dinikmati aja dulu sintaksis, morfologi endebre endebrenya. Semangaat!

      Hapus